FANTASTIC 5

Selasa, 28 Oktober 2014

BUKU AJAR

A.    DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu dalam  persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan konsep dasar persalinan, beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan asuhan pada setiap kala persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan dan cara penangannya, askeb pada bayi segera setelah lahir, cara pendokumentasian asuhan masa persalinan.

B.     KEGUNAAN MATA KULIAH BAGI MAHASISWA
Mata kuliah ini mengajarkan tentang asuhan kebidanan II (Persalinan) yang merupakan bekal mahasiswa untuk mengikuti praktek belajar lapangan serta sebagai bekal mahasiswa untuk mempelajari mata kuliah asuhan kebidanan III (Nifas).

C.    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
 Mampu memberikan asuhan kebidanan ibu pada persalinan dengan pendekatan management kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based.

D.    SUSUNAN ( URUTAN) BAHAN AJAR
1.    Konsep dasar asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
2.    faktor yang mempengaruhi persalinan
3.    kebutuhan dasar ibu dalam proses persalinan
4.    asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala I
5.    asuhan kebidanan pada kala II persalinan
6.    asuhan kebidanan pada kala III persalinan
7.    asuhan kebidanan kala IV persalinan
8.    asuhan pada bayi segera setelah lahir

E.     PETUNJUK BAGI MAHASISWA
Agar dapat menguasai bahan ajar ini, maka mahasiswa diharapkan untuk mengikuti petunjuk umum sebagai berikut :
1.    Bacalah semua bagian dari bahan ajar  ini dari awal sampai akhir
2.    Pahami dengan sungguh – sungguh materi yang ada dalam bahan ajar ini
3.    Gunakan bahan pendukung lain baik berupa buku, jurnal maupun internet agar dapat lebih memahami dan menguasai materi
4.    Setelah mahasiswa paham dan menguasai materi, maka mahasiswa diwajibkan untuk mengerjakan soal latihan
5.    Kerjakan dengan format dan seksama latihan yang ada dalam lembar kerja.



A.    PENDAHULUAN
1.    DESKRIPSI SINGKAT
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung kurang dari 18 jam. Proses persalinan dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu kala I dan kala II. Mata kuliah ini memberikan kemampuan pada mahasiswa untuk memberikan Askeb pada ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dengan pokok bahasan kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan asuhan pada setiap kala persalinan.

2.     MANFAAT RELEVANSI
Diharapkan sebagai dasar  untuk mempelajari materi selanjutnya.

3.    TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a.         Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian persalinan
b.      Mahasiswa mampu menguraikan   sebab- sebab mulainya persalinan
c.       Mahasiswa mampu mengidentifikasi tahapan persalinan (kala I, II, III, IV)
d.      Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan asuhan persalinan
e.       Mahasiswa mampu menjelaskan tanda-tanda persalinan

B.     PENYAJIAN
KONSEP DASAR ASUHAN PERSALINAN

1.      Pengertian
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2001).
Persalinan normal disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam (Rustam Mochtar, 1998).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2001).
2.      Etiologi
Sebab-sebab mulainya persalinan dan kapan persalinan terjadi lebih kurang pada umur kehamilan 40 minggu tidak diketahui dengan pasti. Beberapa teori dikemukakan untuk menjelaskan fenomena ini:
a.       Menurut Oxorn (2003).
1)        Diduga persalinan mulai apabila uterus telah teregang sampai pada derajat tertentu. Dengan demikian dapat diterangkan terjadinya persalinan yang awal pada kehamilan kembar dan hydramnion.
2)        Tekanan bagian terendah janin pada servik dan sekmen bawah rahim, demikian pula pada plexus nervosus disekitar servik dan vagina, merangsang permulaan persalinan.
3)        Siklus menstruasi berulang selama 4 minggu, dan persalinan biasanya mulai pada akhir minggu ke 40 atau 10 siklus menstrasi.
4)        Begitu kehamilan mencapai cukup bulan, setiap faktor emosional dan fisik dapat memulai persalinan.
5)        Beberapa orang percaya bahwa ada hormon khusus yang dihasilkan oleh plasenta apabila kehamilan sudah cukup bulan yang bertanggung jawab atas mulainya persalinan.
6)        Bertambah tuanya plasenta yang mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron dalam dalam darah diduga menyebabkan dimulainya persalinan. Ini serupa dengan siklus menstriasi.
b.      Menurut Wiknjosastro (2005)
1)        Teori Keregangan: Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
2)        Teori Penurunan Progesteron dan Estrogen: Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu, dimana terjadi penimbungan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu. Produksi progesteron mengalami penurunan sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin.
3)        Teori Oksitosin Internal: Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim sehingga terjadi kontraksi Braxton Hicks. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat dimulai.
4)        Teori Prostaglandin: Konsentrasi Prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian Prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
5)        Teori plasenta menjadi tua: Dengan bertambahnya usia kehamilan plasenta menjadi tua dan menyebabkan villi coriales mengalami perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesteron turun. Hal ini menimbulkan kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi rahim.
6)        Teori distensi rahim: Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot–otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenter.
7)        Teori Berkurangnya Nutrisi: Teori ini ditemukan pertama kali oleh Hippocrates. Bila nutrisi pada janin berkurang, maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.


3.      Tahapan Persalinan
a.       Kala I : Tahap Pembukaan
In partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:
1)        Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
2)        Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah  sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.
b.      Kala II  : Tahap Pengeluaran Bayi
Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva (bagian luar alat kelamin) membuka dan perineum (daerah antara anus-alat kelamin) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan bayi
c.       Kala III : Pengeluaran Plasenta
Tahap ini dimulai dari saat lahirnya bayi sampai keluarnya plasenta atau ari-ari yang disertai kontraksi, dan biasanya berlangsung cepat, tidak sampai 20 menit. Bila rahim berkontraksi cukup kuat maka ari-ari akan terlepas dari dinding rahim, lalu keluar dengan bantuan tarikan yang halus dari bidan atau dokter. Proses persalinan selesai. Tinggal dokter atau bidan mengurus proses perbaikan daerah sekitar vagina yang mengalami kerusakan serta proses pembersihan bayi sehingga bayi dapat beristirahat dengan nyaman.
d.      Kala IV : Tahap Pengawasan
Dimulai sejak plasenta lahir sampai dengan 2 jam sesudahnya, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kontraksi uterus sampai uterus kembali dalam bentuk normal.

4.      Tujuan Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).

5.      Tanda – tanda persalinan
a.         Timbulnya his persalinan, dengan sifat-sifatnya sebagai berikut :
1)        Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan
2)        Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya
3)        Ketika berjalan bertambah kuat
4)        Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan serviks
b.         Bloody Show (Lendir disertai darah dari jalan lahir)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis servikalis keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler darah terputus.
c.         Perubahan Servik
Pada akhir bulan ke-9 hasil pemeriksaan servik menunjukkan bahwa servik yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak berubah menjadi lembut, beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan. Perubahan ini berbeda untuk masing-masing ibu misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar masih dalam keadaan tertutup.

C.    PENUTUP
1.         TES FORMATIF
a.        Jelaskan pengertian persalinan !
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.



b.        Uraiakan   sebab- sebab terjadinya  persalinan !
1)        Diduga persalinan mulai apabila uterus telah teregang sampai pada derajat tertentu. Dengan demikian dapat diterangkan terjadinya persalinan yang awal pada kehamilan kembar dan hydramnion.
2)        Tekanan bagian terendah janin pada servik dan sekmen bawah rahim, demikian pula pada plexus nervosus disekitar servik dan vagina, merangsang permulaan persalinan.
3)        Siklus menstruasi berulang selama 4 minggu, dan persalinan biasanya mulai pada akhir minggu ke 40 atau 10 siklus menstrasi.
4)        Begitu kehamilan mencapai cukup bulan, setiap faktor emosional dan fisik dapat memulai persalinan.
5)        Beberapa orang percaya bahwa ada hormon khusus yang dihasilkan oleh plasenta apabila kehamilan sudah cukup bulan yang bertanggung jawab atas mulainya persalinan.
6)        Bertambah tuanya plasenta yang mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron dalam dalam darah diduga menyebabkan dimulainya persalinan. Ini serupa dengan siklus menstriasi
c.         Indentifikasikan tahapan persalinan dari  kala I, II, III dan IV dengan benar !
1)        Kala I : Tahap Pembukaan
In partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:
a)         Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
b)        Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
c)         Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam
2)        Kala II  : Tahap Pengeluaran Bayi
Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva (bagian luar alat kelamin) membuka dan perineum (daerah antara anus-alat kelamin) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
3)        Kala III : Pengeluaran Plasenta
Tahap ini dimulai dari saat lahirnya bayi sampai keluarnya plasenta atau ari-ari yang disertai kontraksi, dan biasanya berlangsung cepat, tidak sampai 20 menit. Bila rahim berkontraksi cukup kuat maka ari-ari akan terlepas dari dinding rahim, lalu keluar dengan bantuan tarikan yang halus dari bidan atau dokter. Proses persalinan selesai.
4)        Kala IV : Tahap Pengawasan
dimulai sejak plasenta lahir sampai dengan 2 jam sesudahnya, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kontraksi uterus sampai uterus kembali dalam bentuk normal.
d.        Jelaskan tujuan asuhan persalinan dengan tepat !
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).
e.         Jelaskan  tanda-tanda persalinan dengan benar !
Timbulnya his persalinan, dengan sifat-sifatnya sebagai berikut :
1)      Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan
2)      Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya
3)      Kalau dibawa berjalan bertambah kuat
4)      Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan serviks
5)      Bloody Show (Lendir disertai darah dari jalan lahir)
Dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis servikalis keluar disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler darah terputus.
6)      Perubahan Servik
Pada akhir bulan ke-9 hasil pemeriksaan servik menunjukkan bahwa servik yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak berubah menjadi lembut, beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan. Perubahan ini berbeda untuk masing-masing ibu misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar masih dalam keadaan tertutup.

2.         Umpan Balik
No
Kriteria Jawaban
Skor
1
Jawaban disebutkan dan dijelaskan secara lengkap dan benar
20
2
Jawaban disebutkan dan dijelaskan secara lengkap dan benar
20
3
Jawaban diuraikan secara jelas
20
4
Jawaban disebutkan  secara lengkap
20
5
Jawaban diuraikan dengan benar dan runtut
20

Skor total
100

3.    Rangkuman
a.                   Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.
b.      Menurut Oxorn (2003).
7)        Diduga persalinan mulai apabila uterus telah teregang sampai pada derajat tertentu. Dengan demikian dapat diterangkan terjadinya persalinan yang awal pada kehamilan kembar dan hydramnion.
8)        Tekanan bagian terendah janin pada servik dan sekmen bawah rahim, demikian pula pada plexus nervosus disekitar servik dan vagina, merangsang permulaan persalinan.
9)        Siklus menstruasi berulang selama 4 minggu, dan persalinan biasanya mulai pada akhir minggu ke 40 atau 10 siklus menstrasi.
10)    Begitu kehamilan mencapai cukup bulan, setiap faktor emosional dan fisik dapat memulai persalinan.
11)    Beberapa orang percaya bahwa ada hormon khusus yang dihasilkan oleh plasenta apabila kehamilan sudah cukup bulan yang bertanggung jawab atas mulainya persalinan.
12)    Bertambah tuanya plasenta yang mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron dalam dalam darah diduga menyebabkan dimulainya persalinan. Ini serupa dengan siklus menstriasi.
c.       Menurut Wiknjosastro (2005)
8)        Teori Keregangan: Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
9)        Teori Penurunan Progesteron dan Estrogen: Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu, dimana terjadi penimbungan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu. Produksi progesteron mengalami penurunan sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin.
10)    Teori Oksitosin Internal: Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim sehingga terjadi kontraksi Braxton Hicks. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat dimulai.
11)    Teori Prostaglandin: Konsentrasi Prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian Prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
12)    Teori plasenta menjadi tua: Dengan bertambahnya usia kehamilan plasenta menjadi tua dan menyebabkan villi coriales mengalami perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesteron turun. Hal ini menimbulkan kekejangan pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi rahim.
13)    Teori distensi rahim: Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot–otot uterus sehingga mengganggu sirkulasi uteroplasenter.
14)    Teori Berkurangnya Nutrisi: Teori ini ditemukan pertama kali oleh Hippocrates. Bila nutrisi pada janin berkurang, maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.




















DAFTAR PUSTAKA


Cunningham, Garry.F.  2005. Obstetri Williams. Ed.21. Vol.1. Jakarta : EGC.

Mansjoer, 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aescapulis.

Mochtar, R,  1998. Sinopsis Obstetri., jilid 1. Jakarrta : EGC.

Syaifudin, 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, YBPSP

Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Edisi etiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarono Prawiroharjo

SENARAI
       Etiologi                  :    Penyebab
       Distensi                  :    Peregangan
       His                         :    Kontraksi, kenceng-kenceng